Monday, August 19, 2013

Mencari Alamat Risalah Langit

Assalamu’alaikum.wr.wb. Misi, maaf menggangu bu. Ibu kenal sama teh Nan? Begitu sapa awalku pada ibu setengah baya itu.

“Wa’alaikumussalaam.wr.wb. Teh Nan? Teh Nan yang mana yak?”

Teh Nan yang tinggal di sekitaran Al-Fatmah Galery, bu. Aku lagi nyari alamat rumahnya. Barusan ta sms teh Nan nanyain alamatnya & T Nan bales katanya turun di depan Al-Fatmah Galery.

“Oohh...ini mah rumahnya T Nan. Ayo mari-mari masuk dan..... silahkan duduk, teh”

*Duh, girangnya ternyata aku sudah di depan rumah orang yang selama ini hanya sms atau ketemu dan saling sapa doank di dunia virtual, maya, Fb eu. Mana jauh pula jarak rumah kami... Dan seketika masuklah aku bersama dua dayang-dayang dirumah bercat putih itu.

**Tringg...
Hm...ngomong-ngomong T Nan-nya ada, bu? Tanyaku lagi.

Wah, dia lagi keluar kerja atuh, teh... (*otak-q berfikir sejenak. What, pergi kerja? Hm mungkin kerja yang dia (ibu) maksud itu T Nan lagi keluar halqoh, sebab, T Nan bilang dia ada jadwal halqoh di jam dua, dan kulihat jam tangan yang melingkar ditangan-ku pas menunjukkan jam 2, dan mungkin jg T Nan-nya keluarnya sejak dari sejam yang lalu. Karena ku-tau kalau hendak halqoh harus ontime, gak boleh telat & tau sendiri kan disana itu kota macet gak kayak di kota-ku (Kendari) yang hanya butuh beberapa menit, maka sampailah ketempat tujuan^^)

Well,,** oh gitu ya bu, jawabku.

“Ngomong-ngomong kalian (Aku & dua dayang-dayang-ku) asal mana, teh?

Kami asal Kendari, Sulawesi Tenggara, bu.

“Kendari, Sulawesi Tenggara ??? Wah.... jauh-nya, teh. Ohya, kalian siapanya T Nan? kok bisa kenalan sama T Nan? Padahal jarak Kendari & Cianjur cukup jauh atuh, teh. Atau kalian teman kuliahnya T Nan sewaktu dia kuliah, ya?”

Hm...Aku & dua orang dayang2-Q terdiam sejenak sambil mata kami bertemu di satu titik dan akhirnya saling memandang dan kamipun tersenyum. *Smileeee ^_^

Aku jawab, kami teman kerja-nya, bu.
Ibu itu nanya lagi, teman kerja apa, teh?

Aku bingung mau jelasin teman kerja apa (dalam hatiku bilang “teman kerja dalam re-build the second glory era of Islam, hilafet ). Tak lama aku ber-fikiran seperti itu, tiba-tiba aku mendengar suara dari arah kiriku...

Hmm kami teman seorganisasinya, bu. Ternyata suara dayang satu yang menjawab. ^_^
Iya bu, teman seorganisasi. Tegas Dayang yang satunya lagi.

*** Tiung-tiung, aku tersenyum mendengar jawaban 2 dayang-dayang disebelah kiriku hehe *seorganisasi.***

Kulihat alis ibu itu rada berkerut. Entah apa yang membuatnya demikian, mungkin gara-gara kata “s-e-o-r-g-a-n-i-s-a-s-i”.

Ngomong-ngomong anak teh Nan ada yak, bu? Kembali aku bertanya.

Iya teh, ada. Itu anak-anak teh Nan (sembari menunjuk kearah anak-anak yang sedang bermain dan memanggilnya agar datang ke ruang tamu tempat kami ngobrol-ngobrol).

Aku-pun menoleh sejenak ketempat arah yang di tunjuk ibu itu. (hm.. dalam hati saya, anak T Nan mana, yak? Kok gak ada ku-lihat. Ada sih anak-anak emang tapi gak ada anak yang aku maksud...hmm jangan-jangan..ah jangan-jangan..ya sudahlah).

Sejenak ibu itu memanggil, maka, berdatanganlah anak-anak itu.
(***saat menyaksikan anak-anak yang berjumlah tiga berjejer dihadapanku, otak-ku berekspedisi mengingat kalau anak T Nan tu baru satu, belum tiga. #Bukan 2 anak cowok gede (umurnya kira-kira pada 5 atau 4 tahun) dan satu gadis kecil dihadapanku ini, oohhh tidak...kayaknya aku salah orang ini mah)

Then....Ibu itu mengenalkan 3 anak itu kepda kami, maka berkenalanlah kita. Anak itu datang dihadapanku sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan. Akupun tak sungkan untuk menyambut tangan-tangan yang mungil itu, biasanya kalau tangan cowok datang mengulurkan untuk berjabat tangan, aku hanya merapatkan kedua tangan berlagak kayak orang Hindu kalau beri salam gtu, tangannya tak kusentuh (sekedar info, dalam Islam hukum jabat tangan hukumnya mubah, tapi sekalipun mubah, aku memilih untuk tidak berjabat tangan kepada cowok yang udah baliq, kecuali tangan kakek/kakek-kakek, Ayah-ku, Paman-ku dan abang-ku yang kujabat, selain itu, maaf i’ll never shake other hands, kecuali juga cowok yg akan menjadi my husband, nanti!^^) Disaat berjabat tangan, Ibu itu mengatakan kalau cowok yang ini (nunjuk ke arah anak2) anak pertama T Nan, dan cowok yang satu anak ke 2 dan yang gadis kecil anak ke 3.

Oh Allah,,, Aku tersenyum mendengar semua itu... tersenyum karena kayaknya aku salah masuk rumah dan berkenalan pada orang yang udah sedari tadi panjang lebar cerita dan ternyata bukan orang yang ku maksud.

Usai berkenalan, aku bertanya kepada ibu itu untuk meyakinkan diriku apakah benar T Nan yang kucari adalah T Nan yang ibu itu maksud juga?.

Hmm...ngomong-ngomong minta maaf sebelumnya ni bu,  setahu aku anak Teh Nan itu baru satu, belum tiga. Namanya Risalah Langit.

Oh gitu ya?, iya teh gak apa-apa...hehehe. Tapi T Nan yang Atiqah maksud yang mana yak? (ibu itu menyebut nama saya sebab dia sudah tau pas di awal kenalan ^^)
Yang Tiqah maksud Teh Nan istrinya Aemte Mite, yang anaknya baru satu, Risalah Langit, bu. Jawabku sedikit menjelaskan...

"Wah kalau yang itu mah, ibu gak tau atuh teh. Ibu juga gak kenal  sama yang namanya Aemte Mite."

**oh tidak...... -_- lantas diamana yak mereka tinggal, katanya sih deket Al-Fatmah Galery, teh. sambil ngomong aku lihat ulang tulisan “Al-Fatmah Galeri” tertulis jelas yang terpampang di papan advertisement itu, -A-L F-A-T-M-A-H  G-A-L-E-R-Y , jelas sekali! (Dan masa sih ibu itu gak kenal sama T Nan istrinya Aemte? gumamku). Yo wess, aku sms ulang dulu sama Teh Nan ya, bu.

Belum sempat sms, nada short message ponsel aku berdering. Dan akupun langsung tekan open message, ternyata dari T Nan “sekarang mba Atiqah dimana?”
Aku udah di Al-Fatmah Galery dari tadi, teh, reply-ku.
“Ok, tunggu disitu, yak.”

Ozztttt,,,, tuh benerkan aku salah masuk rumah orang dan seketika aku minta maaf dan pamit keluar dari rumah ibu setengah baya itu. Pas keluar, kulihat akhwat ber-jilbab coklat serta berkerudung pasang warna hitam berjalan menuju arah kami, jaraknya sekitar 12 meteran dari tempat aku berdiri saat itu. Oh ternyata itu T Nan Asli *Mungkin. Kanapa mungkin? Ya karena aku juga belum pernah berjumpa padanya, aku hanya ngandalin ma’lumat tsabiqah, orang yang kucari itu ber-jilbab dan berkerudung, dan nah itu dia dihadapan aku sedang menuju kearahku T_T.

Dan sampailah ia di hadpanku.

“Ini teh Tiqah, yak?” Langsung saja aku di tebak, padahal samasekali wajah aku belum pernah dilihat oleh T Nan sebelumnya. Kujawab, iya teh sambil cipika-cipiki gitu (^_^)
"Kalau yang ini namanya siapa, Teh?" Aku Nibras dan aku Rini, jawab ke-2 dayang-dayang-Q sambil berjabat tangan dan cipika-cipiku juga dgn T Nan :)

"Wah..akhirnya AlhamdulilLaah ketemu juga yak, teh. Yuk, kita kerumah", ajak teh Nan kepada kami.

Okehhh....^,^ sampe juga setelah sedari tadi kami muter-muter, di awal sebelum dapat Al-Fatmah galery, kami sudah sekali naik angkot menuju kemana gitu & ternyata kami salah jalur dan pulanglah lagi kami ketempat awal disaat pertamakali bus yang kami tumpangi dari Bandung-Cianjur menurunkan kami hehehe. Tak apalah, yang penting udah sampe dan saat ini sudah berada di Kendari juga, udah ketemu sis Langit & T Nan, juga saudari-saudari seperjuangan, teh Yiyi. Aku lupa  2 nama saudari teman teh Yiyi. Next time mudah—mudahan bisa ketemu lagi sama sister Nan dan Risalah Langit dan dijamin gak bakalan nyasar lagi, kan udah tau alamat-nya?. *_*


*AlhamdulilLah dihari jumat siang yang penuh berkah itu, kami-pun bertemu. Baru pertamakali jumpa tapi rasanya kayak udah jumpa lama gitu. Ya begitulah pertemanan, persahabatan yang dilandaskan oleh keimanan, yakni Aqidah Islam. *UhibbukifilLaah.




JazaakilLaah khair for everything dear sist atas suguhan sayur asem, tempe-tahu goreng balut sambel pedas, fried fish, watermelon, melon (jadi ingat sis Langit lagi yang dia hobby maem Melon saat itu^^), delicious cakes, etc. Ladzis..yumm..
May Allah SWT reward U & Ur familly immense-ly, abundantly, sis. Aamiin.
_____________________________________________________
NB: saat di TKP nyebut namanya pake nama Asli, bukan nama samarannya. Tapi punten yak, tak ku-sebut pake titel-nya^^
*Nan = Ummi-nya Langit, Sister Yani Restiyani.
Aemte = Abi-nya Langit, Mr. Agus M.T.
________________________________________
Cianjur, 7th 2013
*written, in Syawal 11st, 1434 H

Sunday, August 18, 2013

Green Banana Ice Buatan Mamah et Ma Soeur, Vina




















*** O AlLaah^^. ..My Lord,,,

Saat ini, aku begitu merindukan Green Banana Ice buatan mamah dan Vina adik-ku -_-.

Hm.. *** Disaat berbuka Puasa Ramadhan lalu, tak sempat aku habisin semangkuk Green Banana Ice itu, sebab papah membuatku lari meninggalkan rumah seketika..* hehe^_^


*Pic ni dipersembahkan buat sahabatku, Rica di Langsa, Aceh. Kapan-kapan kita jumpa & coba buat bersama jenis makanan khas Makassar ini, Aamiin^^
Juga buat Adieu di Dhaka yang saat ini grapple with her first child-birth process-ing, semoga diberi kemudahan oleh AlLah, semangat sist! ^^
And also buat teh Linda di Bekasi yang kemarin dulu baru saja menawarkan Sukun goreng angat balut terigu & a cup of tea buat aku, love it... hehe ^^

Kendari.
at Mon Sweet Room, 28 Ramadhan 1434 H.


عتيقة نور الغازية

Friday, August 16, 2013

Pohon Mente Gersang

kudapati pohon jambu mente yang daunnya hampir punah dimakan matahari. *menanti senja di balik rerumputan :) -------------------------- Kendari city, August 16th, 13.